sore itu
sisa curah hujan menjemput kemarau
rinainya mencari hari dahaga
seperti ombak merangkul pesisir
seperti degup jantungku yang mencoba
berdenyut di buluh nadimu
semuanya menjadi puisi yang mengkristal
di dinding zaman,
tatkala rentang waktu dan harapan sema-
kin sulit ditakar
semakin sulit diukur dengan logika
bila di setiap jatuh tempo deadline
kau selalu mengumbar tanya…
berapa aplikasi bisa kujual?
berapa account bisa kuhargai?
berapa jiwa bisa kunafkahi?
sementara target dan penghasilan layak
masih terbentang jauh di sebrang gemerlap
khayalku
semuanya masih berupa janji yang harus
kutebus dengan pikiran, tenaga, dan keri-
ngatku
kiranya bisa kutepati?
Bandung, Mei 2008.
Home News Oase Puisi-puisi Wahyu Barata Kompas.com – 19/12/2008, 17:53 WIB
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Puisi-puisi Wahyu Barata”, https://nasional.kompas.com/read/2008/12/19/17533823/puisi-puisi.wahyu.barata?page=all.