BRETHREN*

Di sini aku tak punya tetangga,

kecuali mereka yang terjauh

yang paling dekat denganku, berwarna

Brethren, tak beralasan

bersikeras telapak tangan – telapak tangan mereka

pucat, identitas

bayangan kami. Kubiarkan

doa-doaku mewakili

untuk bantuanku ; anak lelaki Tenny

sumber air irigasi

tak ada apapun selain air

wilayah hati nuraniku.

Kekebalanku di dunia

penjajah adalah penghasilan tambahan

bukan untuk kesenangan. Selama

bahuku dari kolam

suci, seperti kutatap ke bawah, menatap

semua wajah di balik

larangan. Perubahan air pasang

dengan ketepatan waktu

penjaga perubahan,

gelombang sangkur – cerah, panjang – 

bergerigi air liur anjing.

Kulihat termometerku

pada malam yang dijanjikan

perada beku, itu untuk orang lain

para pendaftar tingkat bawah

nol kepada yang berharap dapat jatuh.

                                                    (R. S. Thomas)

Brethren* : Persaudaraan Plymouth Brethren adalah suatu gerakan keagamaan Kristen Evangelical yang dimulai di Dublin, Irlandia, dan Inggris pada akhir  1820-an.

Kelompok ini terbagi ke dalam  “Brethren Terbuka” dan “Brethren Eksklusif” serta kelompok yang baru-baru ini memisahkan diri dari Brethren Eksklusif yang menamai dirinya “Brethren Tertutup”.Brethren Tertutup memegang pandangan yang sangat isolasionis (mengisolasi diri) dan tradisional. Banyak dari anak mereka disekolahkan di rumah saja, mereka mengenakan aturan berpakaian yang ketat untuk acara-acara di gereja, dan anggota-anggotanya biasanya bekerja sendiri atau bekerja untuk organisasi Kristen.

Brethren Terbuka dan Tertutup berbeda pada sejumlah pokok Theologis dan masyarakat umum sering membedakan keduanya. Perbedaan utamanya adalah keterbukaannya kepada pengunjung, artinya, Brethren Terbuka mengizinkan setiap orang Kristen ikut serta dalam Perjamuan Kudus (Komuni), sementara Brethren Tertutup biasanya menuntut “surat pengantar”. Brethren Tertutup juga biasanya mempunyai deretan kursi di belakang untuk yang tidak mempunyai surat ini sehingga pengunjung bisa  mengamati namun tidak ikut serta dalam “Pertemuan Pagi”, yaitu sebutan yang mereka gunakan untuk Kebaktian Perjamuan Kudus mereka.

Bila seseorang datang dari gereja lain ke sebuah gereja Brethren Tertutup, biasanya si pengunjung membawa “Surat Pengantar” dari pemimpin Gerejanya untuk memberitahukan gereja yang baru bahwa mereka merupakan bagian dari persekutuan gereja yang lain itu dan dapat diizinkan sepenuhnya ikut serta dalam segala bentuk persekutuan sejak kedatangan mererka. Ada kebiasaan untuk mengirimkan surat seperti ini, meskipun misalnya, orang itu hanya ikut dalam satu kebaktian. Orang-orang biasanya membawa surat ini pada waktu liburan, ketika mereka berada jauh dari gereja asal.

Perbedaan kedua antara Brethren Terbuka dan Brethren Tertutuip adaalah kesediaannya berhubungan dengan gereja-gereja Kristen lainnya. Sementara Brethren Terbuka biasanya mengadakan Pertemuan-Pertemuan Injil (= Kebaktian), kegiatan remaja atau pemuda atau kegiatan-kegiatan lainnya dengan gereja-gereja Kristen Evangelikan lainnya. Brethren Tertutup hanya mendukung kegiatan mereka sendiri.

Perbedaan ketiga adalah penggunaan alat musik dalam pertemuan-pertemuan mereka. Sementara keduanya biasanya tidak menggunkan alat musik pada Perjamuan Kudus mereka,Brethren Terbuka atau meminta sesorang memainkan piano, gitar, atau meskipun jarang sekali, sebuah band ibadah yang lengkap mendampingi jemaat dalam kebaktian-kebaktian yang lain.

Di beberapa bagian dunia ciri ini juga terdapat dalam kelompok-kelompok Brethren lainnya.

Puisi berjudul Brethren* ini adalah karya R. S. Thomas yang di terjemahkan oleh Wahyu Barata dari The Poetry book society anthology dan di sunting oleh David Constantine. 
Puisi karya para penyair  Hutchinson ini edisi pertamanya dipublikasikan tahun 1988 oleh Hutchinson, an imprint of Century Hutchinson Ltd., Brookmount House, 62-65 Chandos Place, London WC2N4NW, dan oleh The Poetry Book Society Ltd.,21 Earl Court Square, London

KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.LABEL 

fiksiana

fiksi

puisi